Seorang bapak tua menjual permainan tradisional yang harga per satunya 1000 rupiah, di samping halte. Kemudian datang seorang pegawai yang merasa iba dengan penjual mainan tersebut dan memberinya uang sepuluh ribu tapi menolak mengambil mainan jualan pak tua tersebut, dengan alasan dia hanya niat memberi dan bukan membeli. pak tua itupun bersikukuh untuk memberikan jualannya kepada pegawai tersebut dan berkata
"Pak, saya disini berjualan, bukan mau meminta minta, jadi kalau bapak tidak mau menerima dagangan saya, sayapun tidak bisa menerima uang bapak"
Mendengar jawaban bapak itu, salah seorang yang juga sedang menunggu bus di halte nyelutuk:
"Udah miskin pake belagu pula, pantesan aja miskin terus"
Mendengar itu, si pak tua dengan kalem menjawab
"Nak, saya memang orang miskin, dan saya tidak bangga dengan kemiskinan saya. Oleh karena itu saya BERJUANG untuk mencari rejeki dengan usaha saya yang Insya Allah halal. Inilah satu satunya yang bisa saya banggakan. Kalau saya yang miskin ini hanya mengharap rejeki dari pemberian orang tanpa perjuangan dan usaha, apalagi yang bisa saya banggakan di hadapan Tuhan nanti? Jadi tolong jangan ambil satusatunya kebanggaan saya dari saya."
Mendengar jawaban pak tua itu, saya teringat seorang ibu yang ditanya oleh anaknya di sebuah gubuk dipinggiran kota,
"Bu, kapan kita bisa punya rumah yang layak, sehingga tak perlu tidur bersama dan mandi di sungai kotor lagi?
Jawaban yang keluar dari ibu itu sungguh mengejutkan saya karena ibu itu TIDAK berkata kita orang miskin. tetapi ibu itu menjawab: "Kita semua sedang Berjuang nak, bersabarlah dengan kesabaran yang indah...."
_________________________________________________
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS 2:273)
Guru dan Murid
Saturday, April 18, 2015
Wednesday, March 18, 2015
Dewa juga Manusia, Punya Rasa, Punya Sembahan
Menurut Teori Sejarah semua yang disebut DEWA dalam mitologi, dulunya merupakan manusia nyata. Mereka bisa jadi seorang raja, bangsawan, pahlawan, atau orang saleh bahkan nabi. Legenda mengenai mereka merupakan tambahan pengagungan yang berlebihan pada masa-masa selanjutnya. Akhirnya mereka di-DEWA-kan dan beberapa ada yang disembah.
Sunday, November 30, 2014
AKSARA JAWA - Aksara yang jadi Falsafah atau Falsafah yang jadi Aksara?
Ada dua orang utusan (caraka)
Mereka bertengkar (sawala)
Mereka sama-sama sakti (joyo)
Mereka pun berakhir menjadi mayat (bathang)
Kisah itulah yang dijadikan Aksara/huruf-huruf JAWA, atau Aksara Jawa yang dibuat menjadi kisah itu, saya gak tahu. Yang jelas orang Jawa memang pintar berfalsafah ... hehehe
Aksara Jawa ini mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam: yaitu kerinduannya akan harmoni dan ketakutannya akan segala sesuatu yang dapat memecah-belah harmoni.
Konon aksara Jawa ini diciptakan oleh Ajisaka untuk mengenang kedua abdinya yang setia.Dikisahkan Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti: janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri: Ajisaka.
Setelah sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti: jangan sekali-kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris pusakanya.
Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan militan itu, akhirnya harus berkelahi dan tewas bersama: hanya karena tidak ada dialog di antara mereka padahal sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama: yaitu memegang teguh amanat junjungannya
Tuesday, January 21, 2014
Keluarga Sederhana
Keluarga Mesra itu Sederhana Saja:
Kalau suami dapat bilang sama istrinya tanpa beban, "Bu, pijitin bapak dong .. pegel neh kerja seharian". Sementara sang Istri di lain waktu juga dapat dengan ringan bilang, "Pak, pijitin ibu dong, pegel nih seharian bersihin rumah ..."
Keluarga Rukun Itu Sederhana Saja:
Kalau suami dapat dengan mudah melihat akun FB, Twitter, atau Hp istrinya tanpa tanpa istri merasa dicurigai, dan Istri juga dengan mudah melihat akun FB, Twitter atau Hp suaminya, tanpa suaminya merasa di mata-matai ...
Kalau suami dapat bilang sama istrinya tanpa beban, "Bu, pijitin bapak dong .. pegel neh kerja seharian". Sementara sang Istri di lain waktu juga dapat dengan ringan bilang, "Pak, pijitin ibu dong, pegel nih seharian bersihin rumah ..."
Keluarga Rukun Itu Sederhana Saja:
Kalau suami dapat dengan mudah melihat akun FB, Twitter, atau Hp istrinya tanpa tanpa istri merasa dicurigai, dan Istri juga dengan mudah melihat akun FB, Twitter atau Hp suaminya, tanpa suaminya merasa di mata-matai ...
Tuesday, January 14, 2014
Indahnya Bahasa Quran (surat Qaf)
Marilah kita bersama-sama melihat surat Qaf ayat 30 sampai 35 di bawah ini:
Subscribe to:
Posts (Atom)