Murid: Ustad, gimana sih caranya menambah iman kita agar bertambah dan tidak berkurang atau berfluktuasi? Haruskah aku teteskan air mata di pipi ketika kubaca kitab ini, atau haruskah kitab ini kupeluk dan tak kulepas lagi?
Ustad: Dalam konteks kita yang sedang belajar ini, caranya adalah:
Pertama, Landasilah pengetahuan agamamu dengan ilmu, dan
Kedua, landasilah Ilmumu dengan pengetahuan agama.
Insya Allah imanmu akan bertambah kuat dan bertambah kuat seiring bertambahnya ilmumu. INGAT dengan ilmu bukan dengan LAGU seperti yg kamu katakan tadi ...
Murid: Kenapa demikian ustad?
Ustad: Karena dalam Quran yang kamu baca tadi, Allah membuat berbagai perumpamaan dan perumpamaan itu selain bisa memberi petunjuk dapat pula menyesatkan.
... Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (QS 2:26)
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (QS 29:43)
Makanya untuk orang beriman itu ketika disebutkan nama Allah, bergetar hati mereka karena mereka 'ilmalyaqin bahwa Allah itu ada. Ciri orang-orang yang 'ilmalyaqin bahwa Allah itu ada, adalah mereka yang tidak tergoda melakukan perbuatan buruk meskipun perbuatan itu tidak diketahui orang lain jika dia melakukannya, seperti, mencuri atau korupsi dll.
Dan ketika dibacakan ayat-ayat Allah (termasuk perumpamaan2 tsb), bertambahlah iman mereka. Pertambahan iman ini tidak mungkin terlaksana jika kita tidak memahami apa yang tersurat dan/atau yang tersirat pada ayat-ayat tersebut.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS 8:2)
Dan dengan ilmu lah maka kita tahu bagaimana MENDIRIKAN sholat dan mengapa harus menafkahkan sebagian dari rizki kita.
Murid: Mengapa di Quran surat 8 ayat 2 tersebut diawali dengan kata orang2 yg beriman? apakah berarti Quran hanya untuk orang2 yg lebih dulu beriman sebelum membacanya? bukan untuk semua orang?
Ustad: Quran itu petunjuk buat semua manusia, Kata orang2 beriman di ayat tersebut menunjukkan bahwa iman itu fitrah bagi manusia. setiap orang lahir ke dunia dalam keadaan beriman. Jadi kasus Umar bin Khotob bukanlah iman yang datang ke dadanya, namun iman yang sudah ada dalam dadanya lah yang bangkit setelah mendengar awal surat Thahaa yang dibacakan adiknya, tentu Umar yang orang arab mengetahui arti ayat yang dibaca oleh adiknya itu. Semuanya dengan izin Allah.
Wallahualam
No comments:
Post a Comment