Monday, September 24, 2012

Kemuliaan dan Penghinaan

Guru: mau pada kemana nih ...

Murid: mau pada demo pak, ke kedubes amerika. kan ada film yang menghina Rasul dan umat Islam.

Guru: Film itu tidak berarti apa-apa jika kita tidak membuatnya besar dengan demo dan kekerasan yang kita lakukan untuk menentangnya. Rasulullah SAW. telah mencontohkan kepada kita, apa yang dilakukannya saat beliau dihina, dicaci, dihujat bahkan dilempari dengan batu atau kotoran. Beliau tidak membalasnya dengan hinaan pula, tidak juga membalas melempar batu atau membalas melempar kotoran kepada yang melemparinya terlebih dahulu. Beliau membalas itu semua dengan tindakan-tindakan mulia. Beliau memaafkan mereka yang menghinanya, menolak bantuan jibril yang akan menghancurkan mereka yang melemparinya dengan batu. Bahkan beliau menjadi satu-satunya orang yang menjenguk ketika yang melemparinya dengan kotoran jatuh sakit, sehingga orang itu tersadar bahwa betapa mulianya perilaku orang yang selalu dia lempar dengan kotoran.

Murid: Jadi reaksi kita harus bagaimana pak terhadap hinaan itu? kita kan gak mungkin menjenguk si pembuat film?

Guru: Lakukanlah tindakan-tindakan yang baik dan mulia, Tunjukkan bahwa kita umat islam itu baik, sehingga umat beragama lainpun akan merasa aman dan terlindungi jika ada orang islam disebelahnya, karena orang islam itu tidak akan merugikan orang lain dan akan selalu menegakkan keadilan.

Jika kita seperti itu, mau film, atau propaganda apapun, yang menjelekkan dan menghina umat islam tidak akan memiliki pengaruh apa-apa, karena semua orang tahu, kenyataannya umat islam tidak seperti itu.

yang perlu kalian catat dan camkan adalah: KEMULIAAN SESEORANG TIDAK AKAN BERKURANG OLEH HINAAN/TINDAKAN ORANG LAIN. Kemuliaan seseorang itu hanya bisa berkurang atau hancur oleh orang itu sendiri. Demikian juga kalau konteksnya golongan/umat. Kemuliaan umat Islam hanya bisa hancur oleh umat islam sendiri, bukan oleh umat lain ....

Jadi jangan pernah pernah melakukan reaksi yang malah mengurangi/merusak kemuliaan kita sendiri ...

No comments:

Post a Comment